Selasa, 10 November 2009

Ledakan di Bone Akibat Asteroid Jatuh


Pakar astronomi mengungkapkan, ledakan besar yang terjadi di perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan 8 Oktober 2009 lalu, adalah akibat meteorit jatuh, yang berasal dari asteroid berdiameter sekitar 10 meter ke bumi. "Ledakan terjadi karena tekanan atmosfer menyebabkan pelepasan energi yang cukup besar, dimana kecepatan jatuh meteorit tersebut sekitar 20,3 km per detik atau 73.080 km per jam," kata pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Dr Thomas Djamaluddin seperti dikutip ANTARA, Selasa (27/10).

Menurut Thomas, sistem pemantau internasional untuk larangan percobaan nuklir dari 11 stasiun melaporkan, telah mendeteksi adanya ledakan besar yang berpusat di sekitar 4,5 LS dan 120 BT, sekitar pukul 11.00 WITA.

Analisis ledakan menunjukkan, kekuatan ledakan sekitar 50 kiloton TNT (trinitrotoluena). Sinyal ledakan juga mencapai stratosfer yang tingginya lebih dari 20 km. Kebanyakan asteroid yang jatuh tidak menyebabkan kerusakan di bumi, kecuali diameternya mencapai lebih dari 25 meter. Djamal juga menjelaskan, berdasarkan perkiraan sebaran meteoroid-asteroid di antariksa dekat bumi, objek seperti itu punya kemungkinan jatuh di bumi setiap dua sampai 12 tahun.

Sebelumnya, warga Bone dikejutkan dengan suara ledakan. Sejumlah saksi mata mengaku sempat melihat benda memancarkan api dan asap di udara. Namun informasi yang beredar simpang siur. Sebagian mengira, ledakan itu merupakan ledakan pesawat jet tempur Sukhoi yang sedang melakukan latihan dari markasnya, di Skadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hassanuddin, Makassar. Sebagian lagi menyebutkan, ledakan yang sempat menimbulkan getaran di darat tersebut disebabkan aksi bom ikan yang dilakukan nelayan setempat. Namun ada pula warga yang telah menduga, benda tersebut adalah meteorit.(liputan6.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger